06 February, 2009
salam semua, petang nih aku baru dapai puisi ker sajak ni dari seseorang.. ntah hati aku sebenarnya berbaur macam2 rasa... aku keliru sebenarnya.. buntu yang jelasnya... aku cuba kongsi dengan kengkawan semua... yerlah aritu aku masukkan cerita tentang rumahtangga, apa yang dharap oleh seorang isteri, kali ni aku masukkan apa yang diharapkan oleh seorang suami pulak... kadangkala aku rasa cukup payah untuk menjadi seorang isteri.. ibu dan anak.. adakalanya aku terpikir alangkah baik kiranya aku tidak menjadi sesiapa... alangkah baiknya jika aku tidak punya apa-apa rasa...
Isteriku
Maafkanlah diri ini
Terkadang tanpa kusedari
Diri ini tidaklah sesempurna peribadi
Tidak seperti dikau kehendaki
Tidak seperti yang dikau bayangi
Tidak seperti yang dikau tanggapi
Pernikahan ataupun perkahwinan ini,
Menyingkap tabir rahsia,
Terkadang aku sedari..
Dikau..
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setakwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah,
Dikau Bukanlah Khadijah Yang Begitu Sempurna Di Dalam Menjaga …
Bukanlah Hajar Yang Begitu Setia Dalam Sengsara …
Justeru dikau isteriku..
Hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Menjadi solehah…
Pun begitu aku juga tidak sehebat mana..
Aku bukanlah Rasulullah,
Pun bukanlah Saidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman,
Yang berusaha menjadi soleh…
Justeru ..terfikir aku..
Mengapa Mendambakan Isteri Sehebat Khadijah?
Andai Diri Tidak Semulia Rasulullah S.A.W. …
Tidak Perlu Isteri Secantik Balqis …
Andai Diri Tidak Sehebat Sulaiman
Mengapa Mengharapkan SUAMI Setampan Yusuf?
Seandai Kasih Tak Setulus Zulaikha …
Tidak Perlu Mencari Suami Seteguh Ibrahim
Andai Diri Tidak Sekuat Hajar Dan Sarah …
Pernikahan ataupun Perkahwinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Setelah tersentak dari Alpa..
Akhirnya, kita harus kembali
meninjau sejarah
ada gelombang mencipta gelora
ada bayu menjadi badai
kita masih lagi berdiri di pantai
menjadi pemikir tua
dijerat falsafah manusia alpa
kutulis puisi ini
untuk seorang isteri
yang mengajarku memahami nilai cinta
supaya menjadi seorang suami yang berupaya
membina kehidupan berdua
berteraskan kesetiaan jiwa.
Tersadar didalam sepiku
Setelah jauh melangkah
Cahaya kasihmu menuntunku
Kembali dalam dekap tanganmu
Terima kasih isteriku..
Isteriku..
Mari kukuhkan perjuangan semula
Melayari bahtera rumahtangga
Yang tidak sentiasa sentosa
Akan datang saat gelora
Menguji ertinya cinta kita
Sekuat mana akan ikatannya
Isteriku
Saat gembira kita lalui bersama
Kenangan manis kita kecapi bersama
Ingatlah kenangan indah yang buat kita tertawa
Senyum tawa kita coretkan dalam rumahtangga
Sungguh bahagia saat itu buat kita
Isteriku
Saat Duka kita hadapi jua
Ujian yang datang dari Yang Maha Esa
Tanda cinta-Nya pada keluarga kita
Isteriku…
Ketahuilah bahawa aku sedari
Betapa diriku
Menyayangimu..
Pintaku..
Dampingiku Selalu
Usah ditanyakan semalamku..
Agar aku tak akan pernah lupa..
Engkaulah temanku
Dalam perjuangan yang penuh berliku
Engkaulah permataku
Jadilah kita pasangan burung camar
terbang menjelajah langit
menatap laut biru
membawa pesan pada malam
Menikmati cinta ini hanya kerana-Nya yang Esa
Search
Total Pageviews
Popular Posts
Blog Archive
Kengkawan
-
-
-
-
Sedih. Jangan lama.3 months ago
-
-
-
-
-
-
-
Kuey Teow Kerang mudah6 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
Life in 20168 years ago
-
Hi8 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
MH37010 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kehamilan Kembar13 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 comments:
Post a Comment