22 August, 2011
On 8:44:00 AM by Aliza No comments
Pagi Tadi saya tergerak hati nak buka email ni... banyak sangat email2 yang boleh dijadikan pedoman untuk hidup dan bahagia... tapi kebanyakan penulisnya dari Tanah Seberang. tak kisahlah.. kita amik yang baik untuk dicontohi... semoga kisah yang saya fowardkan ni boleh kita gunakan.. tak semestinya untuk suami.. tapi untuk isteri juga.
he's one in a million....
Based on True Story...
"Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja
bahkan sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke
sehariannya diisi dengan merawat isterinya yang sakit. isterinya juga
sudah tua. Mereka berkahwin sudah lebih 32 tahun
Mereka dikurniakan 4 orang anak ....disinilah awal cubaan menerpa,
setelah isterinya melahirkan anak ke empat .....
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi
selama dua tahun.
Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa
tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan
mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.
Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan
TV supaya isterinya tidak berasa kesunyian.
Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat
isterinya tersenyum, dan pak suyatno masih berasa beruntung kerana
tempat kerjanya tidak begitu jauh dari rumahnya,
Sehingga siang hari dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya
makan. Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian,
dan selepas maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil
bercerita apa sahaja yang dia alami seharian.
Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan
respons ), pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda
dan bergurau dengan isterinya setiap kali menjelang tidur.
Rutin ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar
dia merawat isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati
mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang
masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul di rumah orang tua
mereka sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal
dengan keluarga masing-masing.
Dan pak suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia
inginkan hanya satu: semua anaknya berjaya.
Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata : "Pak kami
ingin sekali merawat ibu .... Semenjak kami kecil kami melihat bapak
merawat ibu dan tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak,
bahkan bapak tidak izinkan kami menjaga ibu."
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya .....
"Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami
rasa ibupun akan mengizinkannya. Bila bapak akan menikmati
masa tua bapak dengan berkorban seperti ini ...
kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji
akan merawat ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar
anaknya yang sulung merayu.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga oleh anak-anaknya.
"Anak-anakku. .... jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu....
mungkin bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya
ibu kalian di sampingku... . itu sudah lebih dari cukup. Dia telah
melahirkan kalian..."
Sejenak kerongkongannya tersekat..." Kalian yang selalu kurindukan
hadir di dunia ini dengan penuh cinta
yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Cuba kalian tanya ibumu apakah
dia menginginkan keadaannya seperti Ini
?
Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat
bahagia meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ?
Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik
dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?
Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun melihat
butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu
ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu...
Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV
swasta untuk menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas
subuh dan juru acara pun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno...
Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah
tidak mampu berbuat apa-apa?
Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang
kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...
Disitulah
pak suyatno bercerita... Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah
cinta tapi dia tidak mencintai kerana Allah maka semuanya akan
luntur...
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya ....Sewaktu dia
sihat diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan
sepenuh hati zahir dan batinnya bukan dengan mata kepala semata-mata.
.. dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu dan baik-baik...
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah... Dan itu
merupakan ujian bagi saya.
Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit
... Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada
Allah di atas sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.
Dan saya yakin hanya kepada Allah tempat saya mengadukan rahsia dan
segala kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... ."
Kisah yang wajar kita teladani.
- Penulis asal tidak diketahui kerana menyimpan identiti,
ambil hikmah kisah ini sebagai tauladan. Dipercayai, kisah ini
berlaku di Indonesia kerana cara dan gaya penulisannya …..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Total Pageviews
Popular Posts
Blog Archive
Kengkawan
-
-
-
-
Sedih. Jangan lama.3 months ago
-
-
-
-
-
-
-
Kuey Teow Kerang mudah6 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
Life in 20168 years ago
-
Hi8 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
MH37010 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kehamilan Kembar13 years ago
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0 comments:
Post a Comment