Imam dan makmum

Hari ni dari solat zohor sampailah ke solat asar, saya ajak Qaireen solat sekali. Alhamdulillah, dia mau ikut juga walau ikut kepala dia saja.... Sempat ambil gambar dia masa tengah baca doa tadi. Tetiba....
Usai solat asar tadi, tetiba hati jadi sebak. Saya teringat ayah. Ayah lagi. Memang tak pernah lekang nama ayah di bibir dan di hati. Ya Allah, kau tempatkan lah ayah di tempat orang-orang yang Kau kasihi. Bukan teringat sebab apa... teringat zaman kecil-kecil dulu. Bila tiba waktu solat, bila ayah tak kerja, saya dan adik saya siti akan menjadi makmum ayah. Ikut suka kami saja nak baca apa, tapi yang pastinya akan ikut bacaan ayah. Dan ada ketika, bila sedang seronok ikut iman, tetiba adik saya yang nombor tiga yang ketika itu berusia 3 tahun kalau tak silap akan mengacau, berkeliaran berlari mengelilingi kami yang menjadi makmum ni. Apa lagi, berderailah ketawa saya dan adik. Hanya ayah yang maintain... alahai ayah... kenapa begitu cepat masa tu berlalu... kenapa terlalu cepat ayah tinggalkan saya di bumi asing ini. Astaghfirullah hal azim... saya merapu lagi... sebenarnya kerinduan itu cukup kuat...  entah bila saya dapat jumpa ayah lagi... dalam mimpi? Terlalu jauh untuk menggapai ayah...
Buat adik, ingat lagi lagi tak saat kita solat sesama ayah... ingat lagi tak ayah selalu bawa kita jejalan... yang paling best bila ayah bawa mandi pantai, pegi poring.. pegi sana sini. Ayah cukup suka makan seafood, sama macam kak long. Hingga ke akhir hayat ayah, ayah tetap suka berjalan-jalan dan makan.... hang rindu ayah tak? Kak long rindu ayah sangat...  tak tahu nak cakap macamne rasa rindutu. Rasa sakit sangat bila terlalu lama tak dengar suara ayah. Hanya gambar ayah peneman siang dan malam.
Za: semoga Allah cucuri rahmat ke atas roh mereka.